SEJUMLAH orang kaya di Asia mulai unjuk gigi di pentas global. Sebut saja miliarder asal India Mukesh Ambani dan Li Ka-shing, taipan asal Hong Kong yang nilai kekayaannya terus meningkat.
Pencapaian yang mereka raih tidak terlepas dari pertumbuhan negaranya. Menurut laporan Forbes (Maret, 2010), nilai gabungan kekayaan miliarder asal Asia mencapai USD729 miliar. Angka ini naik dibanding tahun sebelumnya yang mencapai USD357 miliar. Sejurus itu, kekayaan miliarder dari Amerika Serikat dan Eropa masing-masing melonjak 18% dan 50%.
Cepatnya ekspansi ekonomi di negara-negara seperti China dan India telah meningkatkan jumlah populasi orang kaya di kawasan Asia-Pasifik. Untuk pertama kalinya, China Daratan memiliki banyak miliarder setelah AS. Negara Paman Sam tersebut memang masih mendominasi peringkat, tapi posisinya terus dikejar Asia. Jumlah miliarder Asia pada 2010 meningkat menjadi 234 orang dari 130 orang pada tahun sebelumnya.
China dan India menjadi penyumbang terbesar. Artinya, kawasan Asia-Pasifik tidak hanya besar dari sisi populasi penduduk, tetapi juga mulai menunjukkan kebesarannya dari sisi eksistensi orang kaya. Saat ini Asia-Pasifik tidak kalah dari Eropa. Sebelumnya populasi orang kaya Benua Biru itu selalu berada di atas Asia. Pada 2010, Forbes mencatat ada 68 pengusaha China yang masuk dalam daftar.
Sementara India menempatkan 49 miliardernya. Dalam daftar 10 besar orang terkaya di dunia, dua di antaranya berasal dari Asia. Keduanya berasal dari India yaitu Mukesh Ambani di peringkat keempat dan Lakshmi Mittal di peringkat lima. Ambani, menurut Forbes, memiliki kekayaan sebesar USD29 miliar, sedangkan Lakshmi USD28,7 miliar. Mukesh, orang terkaya di Asia ini, mempunyai usaha yang bergerak di bidang petrokimia, pertambangan, pembangkit, minyak, dan gas.
Dengan bendera Reliance Industries, kerajaan bisnis ayah tiga anak ini terus bergerak ke berbagai bidang. Mukesh juga berencana akan bermain di sektor retail. Karena itu, kekayaan Mukesh diprediksi akan terus meningkat. Kekayaan penyandang gelar Bachelor of Arts bidang Science dari Universitas Bombay ini dalam laporan “2020, What Happens Next” diprediksi akan melebihi Carlos Slim Helu yang sekarang berada di urutan pertama orang terkaya di dunia.
Sebagaimana laporan Forbes, kekayaan Carlos Slim sebesar USD53,5 miliar. Orang terkaya India ini bahkan disebut-sebut berencana investasi di bidang olahraga dengan mengakuisisi klub papan atas Liga Inggris Liverpool dari Tom Hicks dan George Gillett Jr. Pria berusia 53 tahun ini disebut-sebut menyiapkan dana sekira 237 juta pound untuk mendapatkan 51% saham mayoritas di Liverpool. Sementara itu, Mittal yang saat ini berada di posisi kelima dunia sering disebut sebagai raja baja.
Hal ini karena bisnisnya bergerak di industri baja. Mittal memulai usaha di Surabaya, Jawa Timur karena tidak puas dengan iklim usaha di negaranya yang tidak kondusif. Kala itu Mittal yang baru berusia 26 bersama keluarganya hijrah ke Surabaya. Dengan modal USD15 juta, Mittal mendirikan perusahaan dan terus mengembangkannya. Dengan bendera PT Ispat Indo dia terus melebarkan sayapnya dengan membeli perusahaan-perusahaan baja yang hampir gulung tikar. Perusahaan itulah yang dijadikan ”alat” untuk meraih untung besar.
Di Asia, nama Li Ka-sing sangat dikenal sebagai miliarder hebat. Pengusaha yang tidak lulus sekolah menengah atas ini adalah perunding andal dalam transaksi bisnis. CEO Cheung Kong Holdings dan perusahaan Hutchison Whampoa ini mempunyai nalar bisnis yang kuat. Dia sukses menyuntikkan saham ke perusahaan telekomunikasi Vodafone dengan muatan dana segar senilai USD11 miliar. Hal inilah yang membuat Li sukses mengalahkan konglomerat-konglomerat Hong Kong lain.
Pengusaha yang meninggalkan China sejak 1940 ini bermula dari kepiawaiannya membangun bisnis hiasan bunga plastik. Dari situlah dia membangun sebuah kerajaan bisnis yang akhirnya mengglobal. Sekarang, bisnis Cheung Kong Group telah merambah berbagai area di antaranya pengembangan properti dan investasi, agen dan manajemen real estat, perhotelan, telekomunikasi dan e-commerce, keuangan, ritel, kegiatan pelabuhan, energi, proyek infrastruktur dan bahan bangunan, media, serta bioteknologi.
Pengusaha lain asal Hong Kong yang menempati peringkat tinggi terkaya di dunia adalah Keluarga Kwok yang bergerak di bidang real estat. Keluarga yang berada di belakang salah satu perusahaan paling berpengaruh di Hong Kong ini telah mendapatkan manfaat dari rebound harga properti. Setelah miliarder asal Hong Kong di atas, ada juga miliarder lain dari India yaitu Azim Premji. Orang terkaya ketiga di India ini menjadi pengusaha di bidang perangkat lunak (software).
Bisnis pengusaha kelahiran 24 Juli 1945 ini awalnya bergerak di bisang minyak goreng. Pada usia 21 tahun Azim meneruskan usaha minyak goreng yang ditinggalkan ayahnya. Namun usia muda rupanya membuat sejumlah orang ragu dengan kemampuannya. Tetapi, Azim menunjukkan kemampuannya. Azim mengubah bisnis utamanya (core business) ke bidang teknologi informasi (TI).
Karena selama kuliah di Amerika, Azim berkeyakinan usaha TI akan sangat menguntungkan di masa depan. Dia membangun bisnis Wipro Technologies untuk mewujudkan visi ke depannya itu. Wipro pun menjadi imperium bisnis di bidang TI yang sangat besar dan menjadi perusahaan TI terbesar di India. Karena keahlian dan kelihaian dalam bisnis IT, Azim kadang disebut Bill Gates dari India (The Indian Bill Gates). Menurut catatan Forbes perusahaan software ini memperoleh pendapatan sebesar USD5,5 miliar.
Wipro kini menjelma sebagai eksportir perangkat lunak terbesar ketiga di dunia. Pada November 2009, divisi layanan konsumen perusahaan menandatangani kesepakatan USD46 juta untuk membeli bisnis di Asia dan membeli personal brand dari Yardley Inggris. Berbagai sukses yang dicapai sejumlah pengusaha Asia membuat Forbes memasukkan 10 orang kaya Asia pada peringkat ke-50 besar.
Selain Li Ka-shing asal Hong Kong di peringkat ke-14 dengan kekayaan USD21 miliar. Selanjutnya ada Lee Shau Kee juga dari Hong Kong yang berada di peringkat ke-22 dunia dengan nilai kekayaan mencapai USD18,5 miliar. Kemudian Keluarga Kwok (Hong Kong) di posisi ke-28 dengan nilai kekayaan USD17 miliar. Diikuti pengusaha India Azim Premji di posisi ke-28 dengan kekayaan USD17 miliar.
Setelah itu ada pengusaha asal Malaysia Robert Kuok di posisi ke-33 dengan nilai kekayaan mencapai USD14,5 miliar. Adik bungsu Mukesh Ambani, Anil Ambani juga masuk dalam daftar di mana dia berada di posisi ke-36 dengan kekayaan yang dimilikinya sebesar USD13,7 miliar. Pengusaha India lainnya yang juga masuk dalam daftar adalah Shashi dan Ravi Ruia yang berada di posisi ke-40 dengan nilai kekayaan USD13 miliar. Diikuti Savitri Jindal yang berada di posisi ke-44 dengan nilai kekayaan mencapai USD12,2 miliar.
Friday, 29 October 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment